1. Pengertian Trafo
Transformator atau sering disingkat dengan
istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu
tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut
diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun
menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.
Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi
Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik
(AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam
pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal
dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan,
dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan
yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada umumnya
menggunakan Tegangan AC 220Volt.
2. Jenis Trafo
2.1. Trafo Step-Up
Gambar 1. Trafo Step-Up.
Trafo Step-Up adalah jenis transformator
yang berfungsi untuk menaikan tegangan bolak-balik (AC). Trafo Step-Up disebut
juga dengan trafo penaik tegangan. Pada trafo Step-Up, jumlah lilitan kumparan
sekunder lebih banyak daripada lilitan kumparan primer. Trafo Step-Up dapat
dijumpai di jaringan-jaringan pembangkit listrik. Di elektronika sendiri, trafo
step-up banyak dijumpai pada rangkaian inverter, televisi, dan rangkaian yang
memerlukan tegangan tinggi lainnya.
2.2. Trafo Step-Down
Gambar 2. Trafo Step-Down.
Trafo Step-Down adalah jenis transformator
yang berfungsi untuk menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Kebalikan dari trafo
step-up, trafo step-down disebut juga dengan trafo penurun tegangan. Pada trafo
step-down ini, jumlah lilitan primer lebih banyak daripada lilitan sekunder.
Trafo ini banyak digunakan pada rangkaian-rangkaian elektronika terutama yang
membutuhkan tegangan catu rendah.
2.3. Trafo Frekuensi Rendah
2.3.1. Trafo Adaptor
Gambar 3. Trafo Adaptor.
Trafo step-down yang ditambahkan dengan
rangkaian penyearah untuk menghasilkan tegangan DC disebut juga dengan adaptor.
Biasanya didalam sebuah adaptor yang bagus sudah dilengkapi dengan rangkaian
regulator tegangan agar arus DC yang keluar lebih bersih (tidak menimbulkan
dengung akibat arus AC yang bocor). Trafo adaptor beserta rangkaian
pendukungnya lazim digunakan oleh para hobi elektronika sebagai penganti
baterai dalam pembuatan proyek.
2.3.2. Trafo Output/Input
Gambar 4. Trafo Output/Input.
Trafo output dan output disebut juga
dengan trafo OT/IT. Trafo jenis ini digunakan untuk keperluan kopling audio pada
rangkaian amplifier yang masih menggunakan sistem push-pull. trafo OT/IT saat
ini masih dipakai pada amplifier merk TOA untuk keperluan gedung-gedung, tempat
ibadah dan tempat-tempat lain yang dikhususkan untuk keperluan khalayak ramai.
Biasanya amplifier jenis push-pull yang menggunakan trafo OT/IT akan dominan
pada suara medium. Contoh trafo Output/Input adalah tipe OT240, IT240, OT426,
IT426.
2.4. Trafo Frekuensi Menengah
Gambar 5. Trafo Frekuensi Menengah.
Trafo frekuensi menengah disebut juga dengan
trafo IF (Intermediate Frequency). Sesuai dengan namanya trafo jenis ini
bekerja pada frekuensi menengah. Untuk Kegunaannya, trafo IF banyak dipakai
pada radio-radio penerima AM/FM. Pada trafo IF sudah terdapat lilitan primer
dan sekunder yang di paralel dengan sebuah kapasitor khusus untuk keperluan
frekuensi menengah sehingga menjadi sebuah rangkaian resonansi L-C.
Frekuensi IF sudah ada standarisasinya,
yang mana untuk keperluan AM (Amplitudo Modulation) frekuensi menengah yang
digunakan adalah 455kHz, sedangkan untuk keperluan FM (Frequency Modulation)
frekuensi menengah yang digunakan adalah 10,7 MHz.
2.5. Trafo Frekuensi Tinggi
Trafo jenis ini bekerja pada frekuensi
tinggi yang banyak dipakai untuk keperluan pembangkitan frekuensi (osilator), lilitan
resonansi, dan flyback pada rangkaian televisi tabung. Trafo frekuensi tinggi
yang digunakan untuk osilator disebut juga dengan spul osilator. Lilitan
osilator yang lazim digunakan terdapat dua jenis, yaitu osilator Hartley dan
osilator Coolpits. Selain itu pada frekuensi tinggi, trafo jenis ini banyak
digunakan sebagai trafo resonansi, yang mana trafo resonansi ini difungsikan
untuk menyesuaikan impedansi antara antena dan pemancarnya. Trafo resonansi ini
disebut juga denga spul antena.
2.6. Trafo Switching
Trafo switching merupakan salah satu
komponen trafo yang digunakan pada power supply yang menggunakan teknologi
swithing. power supply jenis ini menggunakan sistem pembangkitan frekuensi
tinggi yang mempunyai efisiensi yang lebih baikm dibandingkan dengan power
supply biasa yang masih menggunakan trafo frekuensi rendah.
Trafo switching mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan trafo power supply biasa, yaitu dimensi pada power supply
switching bisa dipangkas hingga mencapai 80%. Begitu juga dengan beratnya.
Contoh, sebuah power supply biasa dengan arus 20 Ampere akan mempunyai dimensi
yang besar dan beratnya bisa mencapai 25kg. Dengan power supply switching
dengan arus yang sama mungkin beratnya tidak lebih dari 1,5kg. begitu juga
dengan dimensinya akan jauh lebih kecil.
Trafo switching pada power supply
switching banyak digunakan pada alat elektronika modern seperti printer, DVD
player, PSU komputer, charger laptop, dan lain-lain.
Referensi:
[1] Angga, Rida. 2015.
Jenis-Jenis Trafo Pada Rangkaian Elektronika. http://skemaku.com/jenis-jenis-trafo-pada-rangkaian-elektronika/ *diakses pada 16 Maret 2017.
[2] Kho, Dickson. Pengertian Transformator (Trafo)
dan Prinsip Kerjanya. http://teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-trafo/ *diakses pada 16 Maret 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar