Pages

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Senin, 19 Oktober 2015

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya, atau bisa juga dikatakan bahwa ilmu mengenai rumah tangga mahluk hidup. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Ekologi adalah ilmu yang sangat dasar dan tidak menekankan pada praktek. Dengan demikian, orang yang belajar ekologi sesungguhnya mempertanyakan beberapa hal, antara lain:
1.      Bagaimana sistem alam bekerja.
2.      Bagaimana spesies melakukan proses adaptasi terhadap lingkungan habitatnya.
3.      Hal apa saja yang mereka butuhkan dari lingkungan habitat tersebut untuk melanggengkan hidupnya.
4.      Bagaimana pola interaksi organisme tersebut.
5.      Bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya akan unsur hara juga energi.
6.      Bagaimana organisme tersebut berlaku dalam sebuah populasi, dll.
Sedangkan, ilmu lingkungan adalah bidang akademik multidisipliner yang mengintegrasikan ilmu fisika, biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah, geologi, sains atmosfer, dan geografi untuk mempelajari lingkungan, dan solusi dari permasalahan lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan interdisipliner yang terintegrasi dan kuantitatif untuk mempelajari sistem lingkungan.
Bidang terkait untuk dipelajari yaitu pembelajaran lingkungan dan teknik lingkungan. Pembelajaran lingkungan menggabungkan berbagai ilmu sosial untuk memahami hubungan antar manusia, persepsi, dan kebijakan mengenai lingkungan. Teknik lingkungan fokus pada desain dan teknologi untuk meningkatkan kualitas lingkungan di berbagai aspek. Ilmuwan lingkungan bekerja pada subjek seperti memahami proses yang terjadi di bumi, mengevaulasi sistem energi, kendali dan mitigasi polusi, manajemen sumber daya alam, dan efek dari perubahan iklim. Masalah lingkungan seringkali mencakup interaksi proses fisika, kimia, dan biologis.
Ilmu lingkungan memulai pembelajaran dan investigasi substantif dan aktif pada tahun 1960an dan 1970an, didorong oleh:
1.      Kebutuhan pendekatan multidisipliner untuk menganalisis masalah lingkungan yang kompleks.
2.      kedatangan hukum terkait lingkungan yang membutuhkan protokol dan investigasi lingkungan.
3.      Tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap aksi nyata dari gerakan yang menyinggung masalah lingkungan.
Publikasi bertemakan lingkungan karya Rachel Carson, Silent Spring, mendorong berkembangnya ilmu lingkungan, bersamaan dengan bencana lingkungan seperti tumpahan minyak Santa Barbara tahun 1969 dan sungai Cuyahoga di Cleveland, Ohio, juga pada tahun 1969.


1.      Menurut Miller
Ekologi adalah suatu ilmu mengenai hubungan timbal balik diantara organisme serta sesamanya dan juga dengan lingkungannya.
2.      Menurut Otto Soemarwoto
Ekologi adalah suatu ilmu mengenai hubungan timbal balik diantara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.
3.      Menurut C. Elton
Ekologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau juga perkehidupan alam dengan secara ilmiah.
4.      Menurut Resosoedarmo
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.
5.      Menurut Andrewartha
Ekologi adalah suatu ilmu yang membahas penyebaran dan juga kemelimpahan organisme.
6.      Menurut Krebs
Ekologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji suatu interaksi yang menentukan adanya penyebaran dan juga kemelimpahan organisme.
7.      Menurut Eugene P. Odum
Ekologi adalah suatu kajian terstruktur serta fungsi alam, tentang suatu struktur dan juga interaksi diantara sesama organisme dengan  lingkungannya.


Perbedaan utama yang membedakan ekologi dan ilmu lingkungan didasari oleh adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut bertujuan untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh. Timbulnya kesadaran lingkungan sudah dimulai sejak lama, contohnya Plato pada 400 Sebelum Masehi telah mengamati kerusakan alam akibat perilaku manusia. Pada zaman modern, terbitnya buku Silent Spring tahun 1962 mulai menggugah kesadaran umat manusia.
Ekologi adalah studi ilmiah tentang distribusi kelimpahan hidup dan interaksi antaraorganisme dan lingkungan alami mereka sedangkan ilmu lingkungan adalah filosofi dangerakan sosial yang luas berpusat pada kepedulian terhadap konservasi dan perbaikanlingkungan.
Ekologi dan ilmu lingkungan adalah disiplin ilmu yang berkaitan dan berhubungan dengan prinsip-prinsip yang satu dengan yang lain dan hal ini merupakan sesuatu yang penting untuk sepenuhnya memahami satu dengan yang lain. Perbedaan utama antaraekologi dan ilmu lingkungan yaitu ilmu lingkungan merupakan bidang yang lebih menyeluruh yang menggabungkan banyak unsur ilmu bumi dan kehidupan untuk memahami berbagai proses alam.


1.      Semua energi yang memasuki organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Asas ini didasari oleh Hukum Kekekalan Energi di mana energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari 1 bentuk energi ke bentuk energi yang lain.
2.      Tidak ada sistem pengubahan energi yang benar-benar efisien. Asas ini didasari oleh Hukum Termodinamika II
3.      Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk sumber daya alam.
4.      Untuk semua kategori sumber daya alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit pengadaannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum.
5.      Ada dua jenis sumber daya alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
6.      Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya. Individu dan spesies yang mampu beradaptasi, cenderung berhasil dalam bertahan.
7.      Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang “mudah diramal”.
8.      Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keaneka-ragaman takson, bergantung kepada nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
9.      Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitas.
10.  Dalam lingkungan stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitasdalam perjalanan waktu naik mencapai asimtoot.
11.  Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum mantap (muda).
12.  Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan.
13.  Lingkungan yang secara fisik mantap (dewasa) memungkinkan terjadinya keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap (dewasa), yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi.
14.  Derajat pola keteraturan naik turunnya populasi bergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nantinya akan mempengaruhi populasi itu.

Sumber:
1.      Amalia, Novi. 2015. Prinsip-Prinsip Ekologi. http://noviyanti118.blogspot.co.id/2015/05/mata-kuliah-pembelajaran-berbasis.html. Diakses pada 15 Oktober 2015.
2.      Anonim. 2010. Ekologi. https://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi. Diakses pada 15 Oktober 2015.
3.      Anonim. 2013. Ilmu Lingkungan. https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_lingkungan. Diakses pada 15 Oktober 2015.
4.      Anonim. 2015. Pengertian Ekologi. http://www.pendidikanku.net/2015/03/pengertian-ekologi.html.  Diakses pada 15 Oktober 2015.
5.      Hamidi, Noer Rachman. 2013. Ekologi dan Ekosistem. http://www.agribisnis-indonesia.com/2013/05/ekologi-dan-ekosistem-agribisnis-indonesia.html. Diakses pada 15 Oktober 2015.
6.      Purnomo, Wahyu Adi. 2015. Asas-Asas Ilmu Lingkungan. http://wahyuadipurnomo13.blogspot.co.id/. Diakses pada 15 Oktober 2015.
7.      Wahyuningsih, Siti Desty. 2011. Pendidikan Lingkungan Hidup. http://www.scribd.com/doc/75322217/PLH-1-5#scribd. Diakses pada 15 Oktober 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar