Pages

Polar, Unipolar, Bipolar Encoding dan Satelit

Kamis, 26 Januari 2017
TUGAS V-CLASS 3

1.       Jelaskan tentang teknik encoding Polar
2.       Jelaskan tentang teknik encoding Unipolar
3.       Jelaskan tentang teknik encoding Bipolar
4.       Apakah yang anda ketahui tentang satelit?
5.       Sebutkan kelebihan dan kelemahan menggunakan jaringan satelit!

Teknik Data Encoding
Encoding adalah proses menggunakan berbagai pola level tegangan atau arus untuk mewakili bit 1 dan 0 dari sinyal digital. Jenis umum dari teknik encoding adalah polar, unipolar, dan bipolar encoding.

1.    Polar Encoding
Polar Encoding merupakan pengkodean sinyal digital yang menggunakan 2 level tegangan, yaitu simbol 1 untuk tegangan/pulsa positif (V+), dan 0 untuk tegangan/pulsa negatif (V-). Polar encoding memiliki 3 jenis, yaitu NRZ Polar, RZ Polar, dan Manchester.

a.    NRZ Polar ((Non-Return-to-Zero Polar)
Simbol 1 direpresentasikan oleh pulsa positif yang konstan di sepanjang waktu durasi bit, sedangkan simbol 0 direpresentasikan oleh pulsa negatif di sepanjang waktu durasi bit. Istilah NRZ mengindikasikan bahwa di dalam skema ini nilai pulsa dipertahankan tetap, atau “tidak kembali ke nol”, selama durasi bit.
Skema NRZ Polar memiliki 2 jenis, yaitu NRZ-L dan NRZ-I.
Gambar 1.a. NRZ-L dan NRZ-I

Pada NRZ-L, level tegangan berubah pada saat bit selanjutnya berbeda dari bit sebelumnya, Pada NRZ-I, level tegangan berubah jika terdapat simbol 1 pada bit selanjutnya, sedangkan level tegangan tidak berubah jika bit selanjutnya terdapat simbol 0.

b.    RZ Polar (Return-to-Zero Polar)
Pulsa-pulsa dengan amplitudo yang sama besar namun berlawanan polaristas digunakan untuk merepresentasikan simbol 1 dan simbol 0. Seperti halnya pada skema RZ Unipolar, tiap-tiap tegangan positif dan negatif akan kembali ke nol beberapa saat sebelum durasi bit berakhir.
Gambar 1.b. RZ Polar

c.    Manchester
Simbol 1 direpresentasikan oleh sebuah tegangan/ pulsa positif yang diikuti oleh sebuah pulsa negatif, di mana masing-masing dari kedua pulsa ini memiliki amplitudo yang sama dan panjangnya setengah durasi bit. Untuk simbol 0, polaritas dari pasangan pulsa ini dibalik.

Gambar 1.c. Manchester

2.    Unipolar Encoding
Unipolar Encoding merupakan sinyal digital yang hanya menggunakan satu level tegangan (bisa positif atau negatif), serta tegangan nol untuk simbol 0. Unipolar encoding memiliki 2 jenis, yaitu NRZ Unipolar dan RZ Unipolar

a.    NRZ Unipolar (Non-Return-to-Zero Unipolar)
Simbol 1 direpresentasikan oleh tegangan positif yang konstan di sepanjang waktu durasi bit, sedangkan simbol 0 direpresentasikan oleh tegangan nol.
Gambar 2.1. NRZ Unipolar

b.    RZ Unipolar (Return-to-Zero Unipolar)
Simbol 1 direpresentasikan oleh sebuah pulsa yang amplitudonya bertahan konstan untuk beberapa lama dan kembali ke nol sesaat sebelum durasi bit berakhir, sedangkan simbol 0 direpresentasikan oleh ketiadaan pulsa.
Gambar 2.2. RZ Unipolar

3.    Bipolar Encoding
Bipolar Encoding menggunakan 3 level tegangan, yaitu positif, negatif, dan 0. Simbol 1 mewakili tegangan positif atau negatif, sedangkan simbol 0 mewakili tegangan 0.
Gambar 3.a. Bipolar Encoding.

Satelit
Satelit merupakan sebuah benda di angkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer.

Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam, yaitu:
a.    Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi.
b.    Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan bumi.
c.    Geosynchronous Orbit (GEO): 35.786 km di atas permukaan bumi.

Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan stasiun pengendali. Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink. Uplink yaitu transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi dari satelit ke stasiun bumi.

Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit. Satelit juga menggunakan transponder, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan terjadinya komunikasi 2 arah.

Umumnya komunikasi satelit menggunakan banyak tranponders. Contohnya Intelsat VIII menggunkan 44 transponders dapat mengakomodir 22.500 telepon sirkuit dan 3 channel TV, pada masa sekarang ini sampai bisa mengakomodir komunikasi di Asia dan Afrika.

Antena satelit sangat penting peranannya dalam jaringan komunikasi satelit. Karena benda yang ini berfungsi sebagai penerima transimisi di setiap kawasan di dunia. Sedangkan satellite spacing (penempatan satelit) digunakan agar dalam melakukan transmisi lebih mudah berdasarkan kawasannya.

Sedangkan power system yang digunakan oleh satelit diperoleh melalui sinar matahari yang diubah ke bentuk listrik yang menggunakan Sel surya (Solar cells). Selain itu, satelit juga dilengkapi dengan sumber tenaga yang berdurasi 12 tahun yang merupakan bahan bakarnya agar dapat beroperasi.

Kelebihan Jaringan Satelit
a.       Cakupan yang luas. bisa satu negara, satu wilayah, satu daerah ataupun satu benua.
b.      Bandwith yang tersedia cukup lebar.
c.       Independen dari infrastruktur terrestrial.
d.      Instalasi jaringan segmen bumi yang cepat.
e.       Biaya relative rendah per-site.
f.       Area coverage yang luas, jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global, bahkan dapat mencapai setengah dari permukaan bumi.
g.      VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit.
h.      Dapat Koneksi dimana saja. Tidak perlu terjadi LoS (Line of Sight) dan tidak ada masalah dengan jarak, karena garis lurus transfer data ke arah luar bumi jadi tidak terhalang oleh bangunan – bangunan/letak geografis bumi.
i.   Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting.
j.    Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice (PABX), video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar dengan menyewa pada provider saja.
k.      Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router.
l.        Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.
m.   Media transmisi satelit (VSAT) tidak akan bertabrakan dengan VSAT yang lain karena memiliki orbit masing – masing yang bersifat unik, jadi tidak mungkin sama.

Kelemahan Jaringan Satelit
a.    Butuh biaya yang tinggi untuk membuat sebuah satelit.
b.    Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun sebuah satelit.
c.  Setelah diluncurkan, satelit harus dipantau dan dikendalikan secara rutin agar tetap berada pada orbitnya.
d.   Satelit umumnya berumur sekitar 12-15 tahun. Sebelum satelit tersebut tidak dapat dioperasikan, maka perlu dilakukan perencanaan untuk meluncurkan satelit baru.


Sumber 
[i] Ditjen Aptika. 2015. Sistem Jaringan Internet di Indonesia. http://aptika.kominfo.go.id/index.php/artikel/69-sistem-jaringan-internet-di-indonesia. Diakses pada 12 Januari 2017
[ii] Hsu, H. (2006). Komunikasi Analog dan Digital. Jakarta: Penerbit Erlangga.
[iii] RF Wireless World. Advantages and disadvantages of Satellite Communication. http://www.rfwireless-world.com/Terminology/Advantages-and-Disadvantages-of-satellite-communication.html. Diakses pada 12 Januari 2017.
[iv] Tutorials Point. DCN - Digital Transmission. https://www.tutorialspoint.com/data_communication_computer_network/digital_transmission.htm. Diakses pada 26 Januari 2017.
[v] Wawan. 2015. Mengenal Jaringan Satelit. http://www.gatewan.com/2015/01/mengenal-jaringan-satelit.html. Diakses pada 12 Januari 2017.
[vi] Wikipedia. Satelit. https://id.wikipedia.org/wiki/Satelit. Diakses pada 26 Januari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar