Pages

Perkembangan Penduduk di Indonesia & Dunia

Jumat, 05 Desember 2014

Pertumbuhan Penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan ” per waktu unit” untuk pengukuran. Intinya dari Pertumbuhan Penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan pada waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan Penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000.

Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan penduduk:

  1. Kelahiran (Fertilitas)

    Fertilitas Tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut, sementara Fertilitas Kumulatif adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.

  2. Kematian (Mortalitas)

    Pengukuran pertumbuhan dan perkembangan penduduk melalui tingkat kematian dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu:

    • Crude Death Rate (CDR) adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
    • Age Specific Death Rate (ASDR) adalah jumlah kematian penduduk pada tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
    • Infant Mortality Rate (IMR) adalah tingkat kematian bayi.

  3. Perpindahan (Migrasi)

    Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi Internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi Internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar suatu wilayah negara saja. Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat sementara, misalnya turis, baik nasional maupun internasional dan ada yang sifatnya permanen (menetap).

Jenis-jenis migrasi:

  1. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lainnya. Migrasi Internasional dapat dibedakan dalam 3 macam:

    • Imigrasi, yaitu masuk penduduk dari suatu negara ke negara lain untuk tujuan menetap. orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
    • Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
    • Remigrasi atau repatriasi, kembalinya imigran ke negara asalnya.

  2. Migrasi Nasional, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara atau wilayah saja. Migrasi nasional dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:

    • Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.
    • Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang memiliki jumlah penduduk yang sedikit (jarang).
    • Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
    • Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk yang terjadi karena ada ancaman akibat bahaya perang, bencana alam, dan lain sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional ataupun internasional, tergantung tingkat bahannya maupun resikonya.

Secara Umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Migrasi penduduk adalah sebagai berikut :
  1. Faktor Ekonomi, ingin mencari kehidupan yang lebih baik dan makmur

  2. Faktor Keselamatan dan Keamanan, ingin melindungi diri dari setiap ancaman seperti perang, bencana alam, dan yang lainnya.

  3. Faktor Politik, migrasi yang dilakukan karena adanya perbedaan kepentingan politik antara warga dan masyarakatnya.

  4. Faktor Agama, migrasi ini terjadi karena adanya perbedaan keyakinan.

  5. Faktor Kepentingan Pembangunan, migrasi yang terjadi dikarenakan daerah tempat tinggalnya terkena proyek pembangunan atau penggusuran.

  6. Faktor Pendidikan, ingin mendapatkan program pendidikan yang lebih baik ke jenjang yang lebih tinggi.

Sesuai dengan tingkat kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka tiap-tiap masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:

  1. Periode I

    Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.

  2. Periode II

    Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.

  3. Periode III

    Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.

  4. Periode IV

    Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.

Dampak Positif dari pertambahan jumlah penduduk:

  1. Berlimpahnya Sumber Daya Manusia.

    Kita bisa memanfaatkannya sebagai Sumber Daya Manusia (SDA) dari negara kita sendiri, tanpa membutuhkan tenaga dari luar negeri untuk memakmurkan bangsa Ini sendiri dan bisa mengirim tenaga kerja dari Indonesia ke luar negeri, karena berlimpahnya ketersediaannya Sumber Daya Manusia dari Indonesia Itu sendiri.

  2. Dapat Meningkatkan Produksi.

    Dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, berarti banyak pula tenaga pekerja pekerja di Indonesia yang memproduksi suatu kebutuhan hidup untuk masyarakat Indonesia itu sendiri, tanpa harus membutuhkan produksi dari luar negeri yang tidak kalah saing hasil produktivitasnya.

  3. Meningkatkan solidaritas antar Bangsa.

    Bertambahnya penduduk, berarti makin banyak juga aneka ragam suku bangsa di tanah air ini, kita bisa meningkatkan solidaritas antar sesama bangsa setanah air untuk mempersatukan jiwa tanah air, dengan bersosialisasi antar sesama, sehingga dapat mencapai tujuan bangsa bersama sama dengan jiwa solidaritas yang tinggi.

  4. Kesempatan Berwirausaha menjadi lebih besar.

    Banyaknya jumlah penduduk bisa dimanfaatkan untuk berwirausaha, dalam kata lain dapat membuka lapangan kerja baru bagi sebagian besar penduduk di Indonesia, sehingga dapat memproduksi suatu barang atau teknologi yang berguna untuk bangsa itu sendiri, dan memajukan bangsa Indonesia yang saat ini masih dikategorikan sebagai negara Berkembang.

Dampak Negatif dari pertambahan penduduk antara lain :

  1. Persaingan Lapangan Pekerjaan

    Persaingan lapangan pekerjaan ini di sebabkan oleh pertumbuhan penduduk di negara kita yang sangat tinggi dan rupanya pertumbuhan penduduk ini tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah selama ini sehingga yang terjadi adalah bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia .

  2. Persaingan Untuk Mendapatkan Pemukiman

    Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak ini biasa terjadi di daerah perkotaan yg padat, dan permasalahan seperti ini biasa terjadi karena perumahan yang tidak memadai dan kondisi rumah yang sudah tak layak huni. Namun tidak semua masyarakat bersaing untuk mendapatkan pemukiman yang layak , nyatanya banyak juga masyarakat yang memilih tetap tinggal yang sudah bertahun-tahun menjadi tempat tinggalnya dengan alasan sudah terbiasa dan warisan dari nenek moyang sehingga mereka enggan untuk meninggalkannya.

  3. Meningkatnya Jumlah Kemiskinan

    Dampak dari kepadatan penduduk selanjutnya adalah meningkatnya jumlah kemiskinan. Meningkatnya jumlah kemiskinan ini di sebabkan oleh kurang berkembangnya kreativitas dari masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri hal tersebut bukan tanpa alasan karena untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri membutuhkan keterampilan dan keahlian khusus yang mana untuk mendapatkan itu semua masyarakat membutuhkan sarana pendidikan , sedangkan di negeri kita ini sarana pendidikan masih belum dapat dirasakan semua rakyatnya karena faktor kemiskinan .

  4. Rendahnya Kesempatan Pendidikan

    Di negara kita ini memiliki tingkat kelahiran yang tinggi namun tidak didampingi dengan tingkat kematian, dengan demikian tentu semakin banyak fasilitas dan jumlah tenaga kerja guru yang diperlukan, namun sebagai hasilnya tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai.

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :

  1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan massal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.

  2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :

  1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja

    Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rezeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan mengubah pola pikir dalam bidang kependudukan.

  2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan

    Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.

  3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi

    Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

  4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan

    Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.

Manusia diperkirakan hidup di dunia sudah sekitar dua juta tahun yang lalu. Pada waktu itu jumlahnya masih sangat sedikit. Bahkan pada 10.000 tahun sebelum masehi, penduduk dunia diperkirakan baru sekitar 5 juta jiwa.

Namun demikian, pada tahun pertama setelah masehi, jumlah penduduk dunia telah berkembang hampir mencapai 250 juta jiwa. Dari tahun pertama setelah masehi, sampai kepada masa permulaan revolusi industri di sekitar tahun 1750, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat menjadi 728 juta jiwa. Selama 200 tahun berikutnya (1750 – 1950) tambahan penduduk sebanyak 1,7 milyar jiwa. Tetapi dalam 25 tahun berikutnya (1950 – 1975), ditambah lagi dengan 1,5 milyar jiwa, yang jika dijumlahkan seluruhnya pada akhir tahun 1975 telah mencapai hampir 4 milyar jiwa.

Pada tahun 1986, populasi dunia sudah mendekati angka 5 milyar, yang diperingati secara simbolis dengan kelahiran salah satu bayi di negara Yugoslavia tepat pada tanggal 11 Juli 1987. Pada tahun 2005 jumlah penduduk dunia sudah mencapai angka 6,45 milyar.

Dari pertambahan absolut populasi dunia ini, dapat dikemukakan bahwa sejak tahun 1650 Masehi sampai tahun 2005 Masehi, pertambahan penduduk dunia persatuan waktu adalah sebanyak 16,63 juta orang pertahun atau 1,39 juta orang perbulan atau 45,6 ribu orang perhari atau 1899 orang perjam atau 32 orang permenit.

Cina dan India adalah dua negara yang jumlah penduduknya terbesar, bukan hanya di Asia tetapi juga di dunia dan sudah berusaha menekan laju pertumbuhan penduduknya. Pertumbuhan penduduk di negara-negara Afrika dan Timur Tengah umumnya masih sangat tinggi dan berada di atas Indonesia serta negara Amerika Serikat, Eropa dan Rusia umumnya sangat kecil.

Bagaimana dengan pertumbuhan penduduk Indonesia ?

Sebelum abad 19, data statistik penduduk di Indonesia relatif belum lengkap. Catatan yang relatif lebih cermat mengenai jumlah penduduk di Indonesia baru dapat diperoleh pada tahun 1930, melalui pelaksanaan Sensus Penduduk (SP). Dari SP 1930 tersebut, jumlah penduduk di Indonesia diperkirakan sebanyak 60,7 juta jiwa.Periode berikutnya, sensus baru dilaksanakan pada tahun 1961. Berdasarkan sensus ini, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 97 juta.

Setelah tahun 1961 ini, pencacahan penduduk telah dilaksanakan secara lebih teratur dengan cakupan wilayah yang sudah relatif lengkap, baik melalui Sensus Penduduk maupun melalui SUPAS (Survai Penduduk Antar Sensus). Berdasarkan pencacahan tersebut, pada tahun 1971 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 119 juta jiwa, kemudian bertambah menjadi 147 juta pada tahun 1980, menjadi 179 juta pada tahun 1990, bertambah lagi menjadi dan 206 juta pada tahun 2000 dan 213 juta pada tahun 2005.

Dari pertambahan absolut penduduk Indonesia ini selama tahun 1930 sampai tahun 2005, dapat diringkaskan pertambahan penduduk Indonesia persatuan waktu adalah sebesar setiap tahun bertambah 2,04 juta orang pertahun atau, 170 ribu orang perbulan atau 5.577 orang perhari atau 232 orang perjam atau 4 orang permenit.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar